Obesitas Bukan Vonis Mati: Temuan Mengejutkan dari Studi 400 Ribu Orang.

 


astakajambi.com,-  Selama ini, obesitas sering dianggap musuh utama umur panjang. Tapi riset terbaru justru membalik asumsi itu: tubuh bugar ternyata jauh lebih berperan dalam menekan risiko kematian daripada angka timbangan.

Penelitian berskala besar yang melibatkan hampir 400 ribu orang dari berbagai belahan dunia menemukan bahwa orang gemuk tapi bugar memiliki risiko kematian yang sama—bahkan lebih rendah—dibanding mereka yang kurus tapi tidak fit.

“Fit lebih penting dari langsing,” tegas Siddharta Angadi, peneliti dari University of Virginia.

Alih-alih hanya fokus menurunkan berat badan, para ahli menyarankan masyarakat untuk lebih mengutamakan kebugaran jantung dan paru-paru melalui aktivitas fisik dan olahraga rutin.

Data ini diperoleh dari analisis 20 studi internasional yang dipublikasikan antara 1980 hingga 2023, dan secara tegas menunjukkan bahwa kesehatan kardiovaskular dan tingkat kebugaran fisik lebih relevan terhadap harapan hidup jangka panjang.

Namun bukan berarti obesitas tak berdampak. Kelebihan berat badan tetap berisiko memicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi, diabetes, hingga penyakit jantung. Hanya saja, kaitannya dengan kematian dini ternyata tidak sekuat yang selama ini diyakini.

"Daripada terobsesi dengan berat badan, masyarakat harus diajak berpindah perspektif—fokus pada bergerak aktif dan membangun kebugaran," tambah Nathan Weeldryer, ahli kinesiologi dari University of Virginia.

Studi ini menggemakan pesan penting: tubuh sehat tak selalu harus langsing, tapi pasti harus fit.

s
umber : CNBC Indonesia

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama