Kemenpar Luncurkan Gerakan Wisata Bersih, Tanggapi Keluhan Wisatawan soal Sampah di Destinasi Wisata.

 


astakajambi.com,-  Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) RI, Ni Luh Enik Ermawati atau yang akrab disapa Ni Luh Puspa, mengungkapkan bahwa banyak wisatawan mengeluhkan buruknya kondisi kebersihan di sejumlah destinasi wisata di Indonesia. Keluhan itu langsung disampaikan wisatawan kepada Kementerian Pariwisata.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pariwisata menjalankan program Gerakan Wisata Bersih sejak Januari 2025. Program ini merupakan satu dari lima program prioritas Kemenparekraf dalam meningkatkan kualitas pariwisata nasional.

"Program ini kami gagas karena banyak wisatawan yang menyampaikan keluhan bahwa masih banyak destinasi wisata yang belum menjaga kebersihannya," ujar Ni Luh Puspa saat menghadiri kegiatan Gerakan Wisata Bersih di Marina Waterfront, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (12/4/2025).

Labuan Bajo menjadi lokasi ketiga pelaksanaan gerakan ini, setelah sebelumnya digelar di Pantai Parangtritis, Yogyakarta dan Kota Tua, Jakarta. Ke depan, Gerakan Wisata Bersih juga akan menyasar destinasi prioritas lainnya seperti Mandalika (Lombok), Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatera Utara), Likupang (Sulawesi Utara), Bali, dan Banyuwangi.

Ni Luh Puspa menegaskan bahwa pemilihan lokasi bukan karena daerah tersebut dinilai kotor, melainkan untuk meningkatkan kesadaran publik (awareness) terhadap pentingnya kebersihan destinasi wisata, khususnya di kawasan prioritas nasional.

“Masalah sampah bukan hanya soal kenyamanan wisatawan, tetapi juga mempengaruhi daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa dalam aksi bersih-bersih di Parangtritis pada 23 Januari 2025 lalu, terkumpul sekitar lima ton sampah. Sementara itu, aksi serupa di Kota Tua Jakarta berhasil mengumpulkan sekitar 1,987 ton sampah. Jumlah tersebut menunjukkan betapa seriusnya persoalan sampah di area wisata.

“Banyak sekali sampah yang terkumpul. Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk kita tangani secara serius,” kata mantan jurnalis dan presenter televisi itu.

Labuan Bajo, sebagai salah satu destinasi super prioritas, diharapkan dapat menjadi contoh dalam hal menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. “Destinasi prioritas harus menjadi contoh destinasi yang bersih,” tegasnya.

Puspa berharap Gerakan Wisata Bersih ini tak berhenti pada aksi simbolik semata, melainkan menjadi budaya yang dijaga oleh semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha pariwisata, maupun masyarakat. Ia meyakini bahwa aspek kebersihan, kesehatan, dan sanitasi (health and hygiene) adalah fondasi penting bagi sebuah destinasi untuk bersaing di tingkat internasional.

sumber : detik.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama